SEJAK lama lekat dalam benak orang banyak bahwa Pulau Bangka dan Belitung adalah daerah penghasil timah. Pengetahuan ini ditanamkan sejak kelas 5 sekolah dasar. Para murid mengetahuinya melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang kekayaan alam Indonesia. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, isi perut bumi kedua pulau ini menjadi gudang uang. Timah, dalam pemerintahan Republik Indonesia, pernah menjadi primadona ekspor. Hasil galian tambang yang 95 persen dijual ke pasar Amerika dan Eropa, menyumbang devisa bagi negara bersama hasil tambang lainnya seperti minyak, gas bumi, dan aluminium. Namun, mulai tahun 1985 harga pasaran timah dunia terus merosot. Masa kejayaan timah lambat laun memudar. Keadaan ini memaksa PT Timah, badan usaha milik negara yang bergerak dalam industri pertambangan timah di Indone-sia mengadakan restrukturisasi. Salah satu tindakan yang dilakukan perusahaan ini adalah membubarkan Unit Penam-bangan Timah Belitung (UPT-Bel) pada 29 April 1991.…